Tour ke PKS Sulung (Pabrik Kelapa Sawit) ini merupakan acara terakhir kami, peserta pelatihan blog pelajar. Disini kami melihat & belajar mengenai proses pengolahan TBS (Tandan Buah Segar) Kelapa Sawit menjadi CPO & KPO. Dibawah ini adalah tahap - tahap pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO & KPO :
Lori |
Kemudian diserikan sebanyak 12 lori untuk dimasukan kedalam sterilizer. Pemasukan lori ke dalam sterilizer menggunakan loader.
2. STERILIZER
Sterelizer |
1. Mematikan enzyme.
2. Memudahkan lepasnya brondolan dari tandan.
3. Mengurangi kadar air dalam buah.
4. Melunakkan mesocarp sehingga memudahkan proses pelumatan dan pengepressan.
5. Memudahkan lepasnya kernel dari cangkangnya.
Proses perebusan dilakukan selama 90 menit. Untuk media pemanas dipakai steam dari BVP (Back Pressure Vessel) yang bertekanan 2,8-3 bar. Perebusan dilakukan dengan sistem 3 peak ( tiga puncak tekanan). Puncak pertama tekanan sampai 1,5 Bar puncak kedua tekanan sampai 2 Bar dan puncak ketiga tekanan sampai 3 Bar.
Berikut proses perebusan sistem tiga peak :
1. Deaeration dilakukan 2 menit, dimana posisi condensate terbuka.
2. Memasukkan uap untuk peak pertama yang dicapai dalam waktu 10 menit. Biasanya tekanan mencapai 1,2 bar.
3. Uap dan kondensat dibuang sampai tekanan menjadi 0 bar dalam waktu 5 menit.
4. Uap dimasukkan selama 15 menit untuk mencapai tekanan 2 bar.
5. Uap kondensat dibuang lagi selama 3 menit.
6. Kemudian steam dimasukkan lagi untuk mencapai peak ke-3 dalam waktu 15 ? 20 menit.
7. Setalah peak ketiga tercapai maka dilakukan penahanan selama 40 ? 50 menit.
8. Uap kondensat dibuang selama 5 - 7 menit sampai tekanan 0
3. THRESSER
Thresser |
Pada stasiun ini tandan buah segar yang telah direbus siap untuk dipisahkan antara berondolan dan tandannya. Sebelum masuk kedalam thresser TBS yang telah direbus diatur pemasukannya dengan menggunakan auto feeder. Dengan? menggunakan putaran TBS dibanting sehingga berondolan lepas dari tandannya dan jatuh keconveyor dan elevator untuk didistribusikan ke rethresser untuk pembantingan kedua kalinya. Thresser mempunyai kecepatan putaran 22 ? 25 rpm. Pada bagian dalamthresser, dipasang batang-batang besi perantara sehingga membentuk kisi-kisi yang memungkinkan berondolan keluar dari thresser. Untuk tandan kosong sendiri didistribusikan dengan empty bunch conveyor untuk didistribusikan ke penampunganempty bunch.
4. STASIUN PRESS
Conveyor |
Berondolan yang telah lumat masuk ke dalam screw press untuk diperas sehingga dihasilkan minyak (crude oil). Pada proses ini dilakukan penyemprotan air panas agar minyak yang keluar tidak terlalu kental (penurunan viscositas) supaya pori-pori silinder tidak tersumbat, sehingga kerja screw press tidak terlalu berat. Penyemprotan air dilakukan melalui nozzle-nozzle pada pipa berlubang yang dipasang pada screw press. Kapasitas mesin press adalah 15 ton per jam.
Tekanan mesin press harus diatur, karena bila tekanan terlalu tinggi dapat menyebabkan inti pecah dan screw press mudah aus. Sebaliknya, jika tekanan mesinpress terlalu rendah maka oil losses di ampas tinggi.
Minyak hasil mesin press kemudian menuju ke sand trap tank untuk pengendapan. Hasil lain adalah ampas (terdiri dari biji dan fiber), yang akan dipisahkan dengan menggunakan cake breaker conveyor (CBC).
5. STASIUN KERNEL
6. STASIUN PEMURNIAN
Minyak yang berasal dari stasiun press masih banyak mengandung kotoran-kotoran yang berasal dari daging buah seperti lumpur, air dan lain-lain. Untuk mendapatkan minyak yang memenuhi standar, maka perlu dilakukan pemurnian terhadap minyak tersebut. Pada stasiun ini terdiri dari beberapa unit alat pengolah untuk memurnikan minyak produksi, yang meliputi : Sand Trap Tank, Vibrating Screen, Crude Oil Tank,Continous Settling Tank (CST), Oil Tank, Purifier, Vacum Dryer, Sludge Oil Tank, Sludge Vibrating Screen, Sludge Centrifuge, Fat Pit, dan Storage Tank.
7. Stasiun Water Tripment Plan
Disini adalah tempat pengolahan air
8. Oil / Kernel Dispers
Di stasiun ini CPO dan PKO dikirim
Cukup Sekian penjelasan dari saya, Semoga Informasi ini bermanfaat!
0 Komentar:
Post a Comment