Sistem operasi dan dua ponsel pintar BlackBerry 10 resmi diperkenalkan ke publik pada 30 Januari 2013. Peserta dari berbagai penjuru dunia datang ke acara itu, untuk menyaksikan inovasi terbaru dari perusahaan BlackBerry.
Perusahaan asal Kanada itu membuat keputusan yang mengejutkan publik. Mereka mengganti nama perusahaan dari Research In Motion (RIM) menjadi BlackBerry.
Hal ini diikuti oleh perubahan kode saham di lantai bursa. Perusahaan itu akan dikenal dengan kode BBRY di Nasdaq, AS, dan BB di Toronto Stock Exchange, Kanada.
Di hari bersejarah itu, BlackBerry menggelar acara peluncuran di beberapa lokasi, antara lain di Toronto, London, Paris, Johannesburg, dan Dubai. Namun, acara pusatnya berlangsung di Pier 36 di New York, AS.
BlackBerry mengatur lokasi sebaik mungkin, di mana tersedia ruang eksibisi yang besar. Di sanalah para mitra BlackBerry memamerkan produknya, mulai dari perusahaan rintisan digital seperti Box, Paper camera, TuneIn Radio, hingga perusahaan mapan seperti Cisco, ESPN, Univision, dan Bloomberg.
Seperti ruangan eksibisi pada umumnya, para pengunjung dan pengusaha memanfaatkannya sebagai tempat berinteraksi untuk sekedar berbincang, hingga membicarakan kerjasama bisnis jangka panjang.
Tepat pukul 10 pagi waktu New York, acara peluncuran BlackBerry 10 dimulai. Hadirin duduk rapi menunggu kedatangan sang pembicara utama, dia adalah Thorsten Heins.
Berkebangsaan Jerman, pria dengan tinggi badan 200 centimeter ini memiliki karakter pembawaan yang tenang. Heins menjabat sebagai CEO BlackBerry mulai Januari 2012, menggantikan duo CEO sebelumnya, Jim Balsillie dan Mike Lazaridis.
Heins membawa perubahan dalam perusahaan. Ia melakukan re-branding dan pembaruan di segala lini produk, mulai dari toko aplikasi BlackBerry World yang juga akan menjual konten video dan musik, sistem operasi BlackBerry, dan tentu saja, ponsel BlackBerry 10 itu sendiri.
Ia menjanjikan ponsel BlackBerry 10 akan dipasarkan ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Ada dua ponsel BlackBerry 10 yang diperkenalkan Heins di hari hari itu. BlackBerry Z10 untuk model layar sentuh penuh, sekaligus menjadi produk andalan, dan BlackBerry Q10 yang menawarkan papan ketik format QWERTY.
BlackBerry Q10 tak lagi dibekali trackpad, dan layarnya bisa dinavigasi dengan sentuhan jari. Heins mengatakan ponsel berukuran 3,1 inci ini akan memberi pengalaman mengetik terbaik. "Kami tahu ada banyak pecinta ponsel dengan keypad fisik di luar sana," katanya.
Untuk mempercantik dua ponsel BlackBerry 10, perusahaan ini juga menyediakan aksesori warna-warni dengan berbagai model, mulai dari penutup panel belakang, hingga yang terbuat dari kulit.
Kemudian, Heins ditemani oleh Vivak Bhardwaj, Head of Software Portfolio BlackBerry. Mereka kemudian membicarakan segala hal yang baru di sistem operasi ini, termasuk layanan BlackBerry Messenger yang kini bisa melakukan video chat atau ngobrol lewat video.
Fitur baru lainnya dari BlackBerry 10 adalah Screen Share. Layanan ini mengizinkan pengguna untuk berbagi layar perangkatnya dengan pengguna lain yang sedang chatting bersama dirinya dengan memanfaatkan teknologi mirroring. Pendek kata, pengguna bisa melihat semua isi layar perangkat BlackBerry milik temannya dari jarak jauh.
Melalui fitur ini, pengguna bisa saling berbagi video, foto, dokumen, e-book, dan masih banyak lagi.
Di penghujung acara, BlackBerry membuat kejutan dengan membawa penulis dan penyanyi Alicia Keys ke panggung. Diva yang terkenal dengan tembang "Some People Want It All" ini direkrut sebagai Global Creative Director BlackBerry.
Heins mengatakan, BlackBerry membutuhkan seseorang yang kreatif, yang dapat membawa kreativitas itu dalam teknologi. Keys berkomitmen untuk bekerja keras di BlackBerry untuk menjadikan perusahaan itu lebih kreatif dan inovatif, mulai dari desain hingga perangkat lunak.
"Kami berharap dapat bekerja bersama-sama dalam waktu lama," ujar Keys.
Acara peluncuran BlackBerry 10 diakhiri dengan sesi tanya-jawab seputar produk baru. Perusahaan belum mengumumkan secara pasti kapan produk BlackBerry akan masuk ke pasar Indonesia. BlackBerry tentu berharap ekosistem BlackBerry 10 dapat tumbuh cepat dan kuat, agar dapat bersaing dengan iOS dari Apple dan Android dari Google yang kini mendominasi pasar global.
0 Komentar:
Post a Comment