468x60 Ads

Saturday 22 September 2012

LIPI Diabaikan dalam Forum Ilmiah Perubahan Iklim


 
BOGOR, KOMPAS.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia kembali ditinggalkan dalam kebijakan strategis pengelolaan lingkungan. Setelah minim pelibatan dalam mekanisme pengelolaan sumber daya genetika, LIPI ditinggalkan dalam Forum Ilmiah Perubahan Iklim.

”Surat resmi kepada LIPI (terkait pembentukan ’IPCC Indonesia’) belum ada. LIPI memegang otoritas keilmuan dengan sejarah sangat panjang,” kata Kepala LIPI Lukman Hakim di sela Simposium Internasional Kebakaran dan Pengelolaan Karbon pada Hutan Gambut di Indonesia, Kamis (13/9/2012), di Bogor. Kegiatan menampilkan puluhan penelitian gambut, terutama di Kalimantan Tengah.

Di dunia, forum ilmiah perubahan iklim disebut Panel Ahli Antarnegara tentang Perubahan Iklim (IPCC). Di Indonesia, Forum Ilmiah Perubahan Iklim disejajarkan dengan IPCC.

Forum yang terdiri atas ahli, peneliti, dan praktisi itu menyusun kajian ilmiah perubahan iklim di Indonesia sebagai dasar pengambilan keputusan. Rekomendasi/masukan itu menjadi dasar dalam negosiasi global.

Pembentukan Forum Ilmiah Perubahan Iklim lewat nota kesepahaman Menteri Lingkungan Hidup dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Penandatanganan disaksikan Wakil Presiden Boediono, 14 Juni 2012.

Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup Arief Yuwono belum bisa dikonfirmasi terkait ketidakterlibatan LIPI itu. Ia pernah mengatakan, melalui IPCC, Indonesia punya informasi akurat tentang perubahan iklim secara spesifik. ”Misalnya, Jakarta dengan Bogor beda keadaannya, termasuk soal cuaca. Dengan IPCC, Indonesia ada referensi lebih detail per kawasan,” ucapnya.

Lukman mengatakan, LIPI punya sederet hasil penelitian terkait mitigasi perubahan iklim. Contohnya, berbagai penelitian tentang gambut kerja sama dengan Jepang sejak tahun 1997.

Indonesia termasuk negara yang akan terdampak perubahan iklim, seperti banjir, kenaikan muka air laut, kekeringan, dan gagal panen. Untuk membuktikan hal itu, perlu argumen ilmiah kuat.

0 Komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...