Namaku Riska Aprilia panggil saja aku lia. Sekarang aku berumur 10 tahun dan masih duduk di bangku kelas 5 SD.
Kali ini sekolahku sedang libur, setelah selesainya ulangan semester ganjil.
Pagi yang cerah kali ini mengingatkanku waktu itu. Disaat itu aku sering dibangun kan ayah yang sayang padaku.
Kini ayahku telah tiada, ayahku sudah meninggal 2 bulan yang lalu. Aku sangat tidak rela bila aku harus kehilangan orang tuaku satu-satunya itu, ibu juga sudah pergi sebelum ayah pergi 5 tahun yang lalu, dimana saat itu aku masih berumur 5 tahun.
Kini aku tinggal bersama adik perempuan dari ayahku yang bernama tante rini dan anaknya perempuannya yang bernama dila.
Awalnya mereka sangat baik padaku.
Tapi semenjak ayah meninggal, mereka jadi sangat jahat padaku.
Aku dianggap seperti pembantu dirumah sendiri, aku disuruh melakukan perkerjaan seperti layaknya pembantu tetapi tak digaji.
Padahal ada dirumahku ada berpuluh puluh pembantu untuk masing-masing tugas dan itupun digaji.
Suatu hari, tante rini memecat semua pembantu dirumahku karena ingin menghemat pengeluaran. Nah dari situlah tante rini menyuruhku untuk menggantikan perkerjaan pembantu tersebut.
Bila aku tidak berkerja, aku tidak akan diberi makanan sedikitpun bahkan secuil kue yang ada dimeja makanpun aku tak diizinkan.
Bila aku melanggar, maka aku akan dikunci seharian didalam gudang yang berada dibelakang rumah.
Tapi aku berusaha untuk tidak seperti itu. Aku kapok dan tak mau lagi sampai kejadian itu terjadi lagi padaku.
Aku merasa direndahkan, dikucilkan, dan terhina.
Aku tak tau maksud dari tante rini, mengapa ia begitu jahat kepadaku.
Tetapi aku memiliki firasat bahwa tante rini ingin menguasai semua harta warisan dari ayahku.
Apa boleh buat, keadaan ku yang tak mendukung untuk mengelaknya.
Suatu hari, perutku mulai merasa lapar, akan tetapi perkerjaanku belum selesai. Hari ini aku tak seperti biasanya, badanku terasa sakit semua, kepalaku pun terasa pusing yang teramat sangat. Aku benar-benar lapar dan haus, padahal bermacam-macam hidangan makanan ada dihadapanku.
Tapi aku tak berani untuk mengambilnya apalagi memakannya.
Aku istirahat dibelakang rumah sambil menyiram bunga tanaman kesayangan ibu.
Tiba tiba…..
ada seorang kakek tua berbaju putih yang tiba-tiba muncul dihadapanku.
Dan tak lama kemudian, dia menghapiriku. Aku sangat terkejut dan merasa takut. Aku mengira kalau dia berniat jahat padaku.
Ternyata tidak, malahan dia memberiku kue lapis keju yang kelihatannya enak.
kakek itu berkata”apakah kau lapar cu?”
“iya kek, saya lapar sekali, dari tadi pagi saya belum makan” jawabku.
“ini ambilah bekalku (kue lapis keju)”ujar kakek.
“Tidak kek, terima kasih, ini kan bekal kakek, kenapa malah diberikan kepada saya?”
“ambilah cu, lagipula kakek masih kenyang!”
“ya sudahlah kek, akan saya terima, terima kasih ya kek?” sambil mengambil kue itu.
Tiba tiba kakek itu menghilang secara tiba tiba, padahal aku belum berjabat tangan dengan beliau.
Aku berusaha mencarinya. Kedepan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri. Tapi tidak ketemu jug
Aku merasa bingung sendiri, kemana kakek itu pergi? Didalam hatiku masih bertanya tanya.
Tak lama setelah selesai aku menyantap kue lapis keju dari kakek berbaju putih yang sangat misterius itu tante rini memanggilku.
Lagi lagi aku salah, padahal aku Cuma salah menempatkan foto ia bersama anaknya.
Ia ingin fotonya itu dipajang di lemari besar yang berada di ruang tamu, padahal disitu adalah tempat fotoku bersama ibu dan ayah. Tapi ia malah menyuruhku untuk memindahkan fotoku itu kegudang dan menempatkan fotonya di lemari tersebut.
Dengan berat hati, aku memindahkan satu persatu foto ibu, ayah dan aku.
Aku teringat sosok ibu dan ayah ketika aku melihat sebuah foto mereka mengendongku saat aku masih bayi.
Wajahku saat itu sangat telihat lucu dan imut, 80% mirip ibu, 20% mirip ayah.
jadi sebagian besar wajahku ini mirip sekali dengan wajah ibuku.
Makanya tante rini sangat tak suka padaku karena wajahku mirip sekali dengan ibuku. Sebelum ibu meninggal, tante rini sangat membenci ibuku, permasalahannya entah bagaimana.
Tapi aku heran, kenapa tante rini melempiaskan amarahnya kepadaku?
apa salahku? Apakah aku memiliki dosa yang amat besar sehingga berjuta juta kata maaf yang aku sampaikan tidak di respon sama sekali? Dan belum lagi masalah ibu? Mengapa tante rini begitu membenci ibuku?
Bertambahlah jumlah tanda tanya yang ada dipikiranku saat ini.
Hari sudah mulai gelap, azan magrib sudah mulai berkumandang.
Aku cepat cepat membersihkan diri.
aku langsung pergi ke masjid dekat rumah dengan sangat cepat.
Seperti biasanya, sehabis sholat aku selalu berdoa meminta kepada allah untuk mengampuni dosa ku dan dosa kedua orang tuaku yang telah tiada.
Doaku malam ini.
“ya allah ya tuhanku, ampunilah dosa ku dan dosa kedua orang tuaku. Terimalah dan tempatkanlah mereka disisimu ya allah. Ya allah mengapa nasibku begini? Sebenarnya kesalahan apa yang pernah aku perbuat sehingga balasannya begitu menyiksa dan menyakitkan seperti ini?
ya allah, ampunilah dosa tante rini, bukakan lah hatinya dengan nur serta hidayahmu ya allah. Agar ia bisa membukakan pintu maaf untukku. Aku mohon kepadamu.. dan kabulkanlah doaku. Rabbana atinafitdunya hasanah wafilakhirotihasanah wakina azabannar Aminnnn.
Setelah pulang dari masjid, aku langsung pulang.
Sesampainya dirumah, tiba tiba…………..
Tante rini memasang muka yang teramat serius yang bisa digambarkan seperti orang yang ingin marah. Ternyata………………
Pemikirannku itu salah, tante rini mengajak semua teman temanku dan masing masing membawa kado dan pernak pernik ulang tahun dan tante rini membawa kue black forest yang dilapisi krim yang berwarna merah muda yang diatasnya ada hiasan berbentuk boneka barbie yang telihat sangat mengiurkan.
Tante rini menghampiriku dengan mencium keningku, aku merasa heran dan bingung sekali. Padahal selama ini mereka jahat dan kejam kepadaku…
Tenyata mereka itu ingin merubah sifatku yang dulunya teramat buruk dan bandel. mereka ingin melaksanakan wasiat dari ayahku. Yang dibentuk dalam sebuah surat yang isinya adalah.
“Rini adikku, aku mohon kepadamu untuk menjaga dan merawat anakku ketika aku telah pergi untuk selamanya.. aku ingin kau merubah sifat buruknya itu.
bagaimanapun caranya, kau harus bisa merubahnya.
Ohya jangan lupa untuk merayakan ulang tahun nya tepatnya pada tanggal 20 maret ini.
buatlah suprize yang sangat mengejutkan untuk nya.
sekian dulu rini, dan terima kasih.
Assalamualaikum Wr Wb
Salam sayang dari ayah untuk lia tolong sampaikan ya rini !”.
Aku tak menyangka dan tak pernah menduga, tenyata apa yang telah dilakukan tante rini selama ini kepadaku semata-mata hanya ingin merubah sikap burukku dan menjalankan perintah wasiat dari ayahku.
Waktu itu tepat hari senin tanggal 20 maret aku berulang tahun yang ke 11 tahun.
aku meniup satu per satu lilin yang ada diatas kue itu, dan memotong nya untuk aku berikan satu suapan pertama kepada tante rini.
Tante rini segera memeluk dan meminta maaf kepadaku. Dia menjelaskan semua keburukkan yang pernah ia perbuat. Masalah pemecatan pembantu yang akhirnya aku yang dijadikan penggantinya, mengerjakan perkerjaan yang tidak seharusnya aku kerjakan dan lain sebagainya. Dan hal itu terjadi hanya 2 hari sebelum aku ulang tahun.
fyuhhhhhhhhhhh untuk tak dikerjain sampai bertahun tahun, kalo sampai begitu…. matilahhhhhh akuuu
Tapi aku sangat berterima kasih kepada tante rini, sebab aku mendapat banyak pelajaran dari apa yang telah terjadi.
Dan akhirnya aku hidup bahagia bersama mereka selamanya….
Penulis : Nurul Fauzianti Hakim